Selasa, 30 Oktober 2012

Dua Ribu Rupiah

Gambar dari : http://pinterest.com/pin/17451517275539694/

Ada satu hal yang saya suka dari kehidupan per-bis-an di Jakarta, yaitu metromini yang berongkos dua ribu kemana pun tujuanmu. Mau menjelajah sedekat Pulo Gadung-Senen atau sejauh Senen-Lebak Bulus, mau berhenti di tengah rute, mau dari ujunng ke ujung, ongkosnya tetap sama. Dua ribu. Murah meriah \m/

Saya nggak ngerti berapa penghasilan kenek dan sopirnya sehari atau bahkan sebulan dengan ongkos metromini yang cuma dua ribu sekali naik. Saya pikir, ini sangat murah. Apalagi jika penumpangnya adalah orang kantoran atau mahasiswa. Apalah arti dua ribu rupiah dibandingkan mall serta resto berkelas yang dijambangi setiap hari.

Apa sih artinya mengeluarkan ongkos dua ribu untuk menghargai jasa kenek dan sopir yang mengantarmu ke tempat tujuan? Sesulit itukah sampai-sampai saya melihat ada banyak orang yang masih tega mengangsurkan selembar ribuan untuk membayar jasa angkut mereka. Dengan berdalih "deket kok" atau "entar di depan juga turun", saya telah menyaksikan wajah puluhan kenek yang menelan ludah lantaran menghadapi penumpang model begini.

Beberapa sopir menaruh sticker "Jauh-Dekat 2000" di langit-langit atau kaca metromininya hanya untuk mengingatkan penumpang agar menyisihkan ongkos pas. Supaya tak ada lagi dalih "Dekat doang kok, cuma ke situ". Untuk kasus ini, saya mengamini ucapan para kenek yang kehilangan kendali emosi dengan berkata "Kalo deket mah jalan aja, jangan naik angkot!" :)))

Lho bener kan?
Kalo mau naik angkot ya bayar sesuai aturan. Kalo deket banget mah, jalan aja :D

Jadi kamu #timbayarsesuaiperaturan atau #timmauenaknyadoang nih? :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar